Jumat, 18 Desember 2015

Jaga Kesehatan Kulit dengan 5 Jenis Makanan Ini

Jika anda ingin mendapatkan kulit yang sehat, salah satu cara terbaik yang bisa anda lakukan adalah mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi secara teratur. Walaupun tersedia beraneka ragam makanan sehat di bumi ini, namun ada beberapa makanan tertentu yang secara optimal bisa membantu menjaga kesehatan kulit. Hal ini tentunya sangat baik jika makanan-makanan ini selalu dilibatkan dalam menu harian anda. Apa saja itu? Berikut ulasannya..


1. Buah-buahan
Mudah dijumpai dan kaya manfaat, buah-buahan mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang menawarkan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk untuk kesehatan kulit. Beberapa buah-buahan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah yang cenderung berwarna cerah seperti oranye, kuning, dan merah. Anda bisa memilih jeruk, tomat, nanas, alpukat, dan beri.

Buah-buahan seperti ini umumnya mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan, di mana sangat berguna untuk melawan radikal bebas. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan kulit sekaligus mencegah penuaan dini.

2. Sayuran hijau
Sayuran hijau yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam hal ini adalah meliputi bayam, daun pepaya, kale, selada, kangkung, sawi, kubis, dan sayuran hijau lainnya. Dalam sayuran hijau, terkandung zat gizi yang bermanfaat bagi kulit seperti asam lemak omega-3 serta vitamin B, C, dan E. Selain itu, kadar antioksidan yang terkandung di dalamnya (khususnya bayam) diketahui lebih tinggi jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. Seperti yang telah diketahui bahwa antioksidan memiliki peran dalam melindungi serta mengurangi efek kerusakan kulit yang timbul akibat paparan sinar matahari dan radikal bebas.

3. Biji-bijian dan Serealia
Dua jenis makanan ini diketahui mengandung zat gizi seperti selenium yang juga mampu membantu melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Beberapa contoh biji-bijian yang dimaksud adalah biji labu, flax seeds (biji rami), chia seeds, wijen, dan biji bunga matahari. Selain itu ada juga makanan seperti oatmeal, gandum, quinoa, dan beras merah.

4. Ikan dan produk laut
Hewan-hewan laut seperti udang, cumi, lobster, gurita, tiram, serta ikan seperti salmon, tuna, kakap dan jenis ikan lainnya mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Asam lemak ini sangat baik untuk menjaga kadar minyak alami kulit yang membuat kulit tetap lembab. Di sisi lain, tiram mengandung mineral seng yang berperan membantu regenerasi kulit, mengontrol peradangan, dan mengurangi kerusakan kulit akibat radikal bebas.

5. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kenari, kacang polong, macadamia, kacang mete, kacang brazil mengandung nutrisi-nutrisi penting seperti vitamin E, selenium, dan asam lemak esensial yang dapat menjaga kesehatan kulit serta mengatasi kerusakan yang disebabkan paparan sinar matahari.

Selain kelima jenis-jenis makanan yang telah disebutkan, minum air juga termasuk salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan kulit anda. Kebutuhan tubuh terhadap air yang tercukupi dengan baik akan membuat kulit tetap terhidrasi dengan baik pula, sehingga kelembaban kulit ikut terjaga yang pada akhirnya membantu mengurangi keriput dan penampakan garis halus. Air diketahui juga membantu penyerapan nutrisi dari makanan jadi lebih mudah, serta melancarkan sirkulasi darah kulit.


sumber - klikdokter | photo - newriverdermatology.com

Kamis, 17 Desember 2015

10 Rekomendasi Untuk Mengontrol Gula Darah

Diabetes adalah suatu kondisi yang rumit karena ada begitu banyak faktor yang bisa mempengaruhi gula darah di tubuh anda.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menunjukkan jenis makanan terbaik bagi penderita diabetes. Dan ketika anda mengerti seberapa besar faktor makanan dapat mempengaruhi seseorang terhadap diabetes, atau mempengaruhi perkembangan seseorang dari penyakit, maka anda akan mudah memahaminya. Sementara makanan merupakan kunci utamanya, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Beberapa Tips Mengontrol Gula Darah

Berikut ini adalah pilihan atau rekomendasi terbaik yang bisa anda lakukan untuk mempertahankan atau mengontrol kadar glukosa darah dan insulin yang sehat, seperti yang diberitakan oleh Reader’s Diggest’s Best Health.

1. Tertawa
Ilmuwan Jepang menunjukkan bahwa tertawa bisa menjadi obat yang murah untuk mengontrol kadar gula darah pada level yang baik. Penderita diabetes yang menonton film komedi setelah makan malam diketahui mengalami kadar gula darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang menyaksikan berita-berita membosankan. Jangan biarkan diri anda stres berkepanjangan saat mengalami diabetes. Tertawa sekali-kali tentunya bukanlah hal yang buruk.

2. Konsumsi Produk Susu
Sebuah studi yang melibatkan 3000 orang menemukan bahwa orang kelebihan berat badan yang mengonsumsi susu atau produk susu lainnya, 70% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan resistensi insulin dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Hal ini karena laktosa, protein, dan lemak dalam produk susu dapat memperbaiki gula darah dengan dan memperlambat konversi gula makanan ke gula darah.

3. Penuhi Kebutuhan Magnesium
Sebuah studi yang melibatkan wanita menemukan bahwa asupan tinggi magnesium dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 10% secara keseluruhan, dan sekitar 20% pada wanita kelebihan berat badan. Anda bisa memenuhi kebutuhan magnesium dengan mengonsumsi alpukat, bayam, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan ikan.

4. Konsumsi Kayu Manis
Dalam sebuah penelitian di Pakistan, orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi 1 g/ 3 g/ 6 g kayu manis diketahui mengalami penurunan kadar gula darah mereka antara 18-29% tergantung dari jumlah yang dikonsumsi. Tentunya bukanlah hal yang sulit untuk mencari kayu manis. Anda bisa menambahkan kayu manis dalam kopi, teh, ataupun yogurt.

5. Cukup Tidur
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur memiliki efek yang serius terhadap gula darah dan tingkat insulin dalam tubuh anda. Maka dari itu penuhi kebutuhan tidur yang cukup yakni sekitar 6-8 jam.

6. Pangkas Lemak Jenuh
Hasil dari sebuah studi di Amerika yang melibatkan 3000 orang menunjukkan bahwa anda memiliki kesempatan yang jauh lebih tinggi untuk terkena diabetes jika anda memiliki tingkat lemak jenuh dalam tubuh anda. Oleh sebab itu, hindari atau setidaknya kurangi makanan-makanan yang tinggi akan lemak jenuh.

7. Jalan Kaki
Sebuah studi skala besar di Amerika menunjukkan bahwa berjalan 2 km sehari akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa berjalan 10 km dalam seminggu juga akan mengurangi kesempatan kematian akibat penyakit jantung sebesar 34% pada penderita diabetes.

8. Konsumsi Grapefruit
Orang Indonesia mungkin masih asing dengan buah ini. Namun grapefruit termasuk dalam golongan buah jeruk. Buah ini mungkin mirip seperti jeruk Bali, namun grapefruit mempunyai daging berwarna merah keunguan dan kulit berwarna oranye. Kembali ke topik gula darah, peneliti Amerika melakukan penelitian terhadap 50 pasien obesitas yang diminta untuk mengonsumsi setengah buah grapefruit sehabis waktu makan selama 12 minggu dan membandingkannya dengan kelompok yang tidak mengonsumsinya. Pasien yang makan grapefruit rata-rata mengalami penurunan berat badan sebesar 1,6 kg. Mereka juga memiliki level insulin dan glukosa yang lebih rendah setelah makan, menunjukkan metabolisme gula yang lebih efisien.

9. Konsumsi Legume
Legume termasuk dalam keluarga kacang-kacangan. Contoh legume atau kacang-kacangan yang populer adalah kacang tanah, kacang lentil, buncis, kacang hijau, kacang merah, kacang polong, kacang kedelai, dan lain sebagainya. Penelitian menunjukkan bahwa makan 75 g kacang-kacangan sehari bisa menstabilkan gula darah dan insulin anda.

10. Rilekskan otot tubuh
Sebuah penelitian menemukan bahwa setelah menegangkan otot tubuh selama 10 menit setiap hari, kemudian merilekskannya, secara signifikan dapat memperbaiki kadar gula darah terutama pada orang yang gula darahnya tinggi.


sumber - health24.com | photo - richardsurwit.com

Senin, 26 Oktober 2015

Kamis, 08 Oktober 2015

Sabtu, 26 September 2015

Minggu, 20 September 2015

Rabu, 16 September 2015

Rabu, 09 September 2015

Sabtu, 05 September 2015

Senin, 31 Agustus 2015

Kamis, 27 Agustus 2015

Selasa, 25 Agustus 2015

Minggu, 23 Agustus 2015

Jumat, 21 Agustus 2015

Rabu, 19 Agustus 2015

Selasa, 18 Agustus 2015

Senin, 17 Agustus 2015

Minggu, 16 Agustus 2015

Jumat, 14 Agustus 2015

Rabu, 12 Agustus 2015

Senin, 10 Agustus 2015

Jumat, 07 Agustus 2015

Kamis, 06 Agustus 2015

Selasa, 04 Agustus 2015

Minggu, 02 Agustus 2015

Sabtu, 01 Agustus 2015

Jumat, 31 Juli 2015

Rabu, 29 Juli 2015

Minggu, 26 Juli 2015

5 Gejala Kanker yang Sering Kita Abaikan

Kanker merupakan penyakit yang cukup menyeramkan untuk kita dengar. Terkadang orang-orang yang menderita kanker baru menunjukkan gejala signifikan setelah kanker itu menyebar. Nah menurut sebuah studi  Kanker di Inggiris menunjukkan bahwa ada sebanyak 5 gejala yang dapat menjadi pertanda awal kanker.

1. Batuk yang lama dan suara serak
Batuk yang sering muncul dan hilang merupakan gejala yang sering kita temui dan berkaitan dengan alergi. Namun batuk yang lama tidak sembuh-sembuh dan diserati darah harus diwaspadai. Batuk yang lama dan disertai darah bisa saja merupakan tanda adanya kanker paru-paru, dan bisa dilakukan pemeriksaan xray untuk memastikan.

2. Nyeri yang lama dan tidak dapat dijelaskan
Kebanyakan nyeri bukan disebabkan oleh kanker, namun nyeri yang berlangsung lama harus segera dilakukan pemeriksaaan. Misalnya, Anda memiliki gejala nyeri kepala yang lama sekali, coba lakukan pemeriksaan, mungkin bukan sebuah kanker otak, namun ada baiknya segera dilakukan pemeriksaan. Nyeri yang lama pada daerah dada bisa juga merupakan tanda dari kanker paru-paru. Nyeri yang lama pada perut Anda, bisa juga merupakan tanda dari kanker ovarium.

3. Perubahan pada Tahi Lalat
Belum tentu sebuah tahi lalat baru yang bertambah besar merupakan jenis kanker kulit. Namun apabila Anda muncul gejala seperti ini tidak ada salahnya Anda melakukan konsultasi ke dokter kulit untuk melakukan pemeriksaan.

4. Pendarahan Abnormal
Pendarahan vagina yang abnormal (diluar siklus haid Anda) bisa menjadi tanda awal dari kanker serviks. Sedangkan pendarahan dari anus bisa menjadi tanda awal dari kanker usus.

5. Penurunan Berat Badan yang Tidak Normal
Kita selalu mencari cara untuk mengurangi berat badan, namun apabila terjadi penurnan berat badan yang signifikan tanpa adanya usaha untuk menurunkan berat badan dapat menjadi tanda serius. Bisa saja hal tersebut merupakan suatu jenis kanker atau tumor.

sumber - klikdokter.com

Sabtu, 25 Juli 2015

Konsumsi Mentega Bisa Atasi Diabetes?

New York - Sebuah penelitian menarik dilakukan ilmuwan Amerika Serikat. Mereka menemukan, lemak jenuh yang bisa ditemukan pada ikan atau mentega mungkin dapat menormalkan kadar gula darah.
Seperti dikutip Times of India, Jumat (24/7/2015), penelitian ini dilakukan pada lumba-lumba pradiabetes. Setelah diberikan dosis terkontrol lemak jenuh, kadar gula darah mereka membaik.
"Asam lemak omega-3 yang bisa kita dapat dari ikan adalah suplemen kesehatan manusia. National Marine Mammal Foundation (NMMF) terkejut saat kadar asam lemak 49 lumba-lumba dari 55 lumba-lumba yang diteliti menunjukkan kemajuan kesehatan," ungkap Direktur kedokteran dan penelitian NMMF, Stephanie Venn-Watson.
Watson menuturkan, asam lemak jenuh heptadecanoic yang ditemukan pada ikan, mentega, lemak susu atau gandum ini tampaknya memiliki dampak yang paling menguntungkan pada metabolisme lumba-lumba. Hal ini yang mempengaruhi insulin dan trigliserida. 
"Kami melihat kadar feritin darah menurun dalam waktu tiga minggu pada diet baru," kata Venn-Watson.
"Kami berhipotesis, produk susu atau mentega juga mungkin dapat membantu diabetesi pada manusia," tulisnya dalam jurnal PLOS ONE.
Meski penelitian ini memberikan harapan baru bagi diabetesi, namun peneliti mengatakan lemak jenuh sejauh ini masih kontroversial karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. "Yang pasti, selalu periksakan diri Anda ke dokter sebelum membuat keputusan untuk diet," penulis studi menyimpulkan.

sumber - Liputan6.com

Jumat, 24 Juli 2015

Kesehatan Gigi dan Mulut pada Penderita Hipertensi

Penyakit tekanan darah tinggi, dalam istilah medis disebut hipertensi, adalah salah satu masalah kesehatan yang paling banyak diderita di seluruh dunia.

Di Amerika, diperkirakan sebanyak 67 juta orang menderita hipertensi. Penyakit ini sering disebut “silent killer” karena dapat berakibat fatal dan berujung kepada kematian, namun tidak menunjukkan gejala yang khas/berat sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya.

Prevalensi hipertensi di Indonesia pun cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.

Dari hasil pengukuran tekanan darah pada subyek berusia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, namun hanya 7,2% diantaranya yang sudah mengetahui memiliki hipertensi,  dan hanya 0,4% kasus yang terkontrol.

Penderita hipertensi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.

Dalam kondisi normal, tekanan darah saat jantung memompa darah (tekanan sistolik) adalah < 120 mmHg, sementara tekanan darah saat jantung istirahat (tekanan diastolik) adalah < 80 mmHg.
Pada penderita hipertensi, terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal, yaitu tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg.

Jika dahulu hipertensi lebih banyak diderita oleh orang lanjut usia, saat ini semakin banyak kasus hipertensi yang terjadi pada kelompok usia produktif (di bawah 50 tahun). Mengingat tingginya prevalensi penyakit ini di masyarakat dan sebagian besar penderita tidak menyadarinya, maka hal ini patut mendapat perhatian lebih dari tenaga kesehatan, tak terkecuali dokter gigi.

Kecemasan yang biasa dialami pasien saat akan menerima perawatan gigi dapat mempengaruhi tekanan darah. Dengan komunikasi yang terjalin dengan baik antara dokter gigi dan pasien, diharapkan pasien menjadi tenang dan nyaman. Selain itu, prosedur perawatan yang memakan waktu mungkin dapat dibagi menjadi beberapa sesi, supaya pasien tidak duduk terbaring terlalu lama di dental chair.

Pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol beresiko untuk mengalami perdarahan paska pencabutan gigi. Hal ini berkaitan dengan obat bius yang digunakan umumnya mengandung vasokonstriktor (agar efek obat bius bertahan lama) yang berefek menyempitkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan terjadi perdarahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum tindakan pencabutan dilakukan. Jika tekanan darah pasien tinggi, pencabutan gigi sebaiknya ditunda dan pasien dirujuk ke ahli penyakit dalam terlebih dulu untuk mengontrol tekanan darah.

Obat-obatan anti hipertensi dapat mempengaruhi kondisi rongga mulut. Beberapa jenis obat menyebabkan mulut kering dan menimbulkan perubahan sensasi pengecapan, dan obat lainnya seperti Ca-channel blockers menyebabkan pembesaran dan pembengkakan gusi. Kurangnya volume air liur pada mulut yang kering  dapat menyulitkan saat bicara dan mengunyah serta mempermudah pertumbuhan bakteri dan jamur. Dengan demikian, selain kontrol rutin ke ahli penyakit dalam, pasien penderita hipertensi juga perlu mengontrol kesehatan rongga mulut secara rutin ke dokter gigi.

sumber - klikdokter.com

Rabu, 22 Juli 2015

5 Camilan Sehat untuk Anak Saat Cuaca Panas

Jakarta - Musim panas tampaknya segera datang. Selama Lebaran dan beberapa hari setelahnya, panas begitu terasa menyengat di Ibu Kota Jakarta. Akibatnya, tubuh selalu lapar setelah berlama-lama di bawah sinar matahari.

Di bawah ini ada sejumlah camilan sehat untuk anak agar dapat tetap fit dan bersenang-senang selama cuaca panas, seperti dikutip dari Times of India, Rabu (22/7/2015)

1. Jus jeruk beku
Masukan jus jeruk ke dalam kulkas, biarkan dingin tapi tidak sampai beku. Jus jeruk ini bisa memenuhi kebutuhan cairan si buah hati.

2. Es krim banana
Cukup mudah membuatnya. Yang diperlukan hanya buah pisang, es krim rasa apa saja, kacang yang sudah dihancurkan di dalam mangkuk, cokelat chips. Setelah itu, campur semua bahan jadi satu.

3.  Pisang selai kacang
Agar lebih sehat, campurkan pisang dan selai kacang ke dalam semangkuk sereal.

4. Smoothie
Masukan yoghurt, buah-buahan segar, jeruk, pepaya, stroberi, anggur, dan es ke dalam blender. Agar anak mau menyentuhnya, sajikan ke dalam plastik seperti es mambo.

5. Buah celup
Cairkan dark cokelat agar anak dapat menyelupkan buah-buahan yang mereka sukai ke dalamnya.

sumber - Liputan6.com

Selasa, 21 Juli 2015

Bolehkah Langsung Olahraga Setelah Makan?

Jakarta - Bagi sebagian besar orang, berolahraga dengan perut penuh bisa menyebabkan reflux (asam lambung naik), cikutan (tersedak), mual, dan muntah, ucap Dr Daniel Vigil, profesor klinik ilmu kesehatan di University of California, Los Angeles.

Namun, ada sebagian orang lainnya yang bisa makan banyak dan tidak mengalami masalah ketika langsung berolahraga, lanjutnya.

Penelitian menunjukkan, makan sebelum berolahraga tidaklah ideal. Menurut Dr Daniel, waktu terbaik untuk berolahraga adalah sebelum makan. Asupan nutrisi setelah berolahraga membantu pemulihan dan meminimalisir kerusakan otot, jelas Dr Daniel.

Meski demikian, jika jadwal Anda mengharuskan Anda makan terlebih dahulu, dia menyarankan untuk menunggu sekitar satu atau dua jam setelah makan untuk berolahraga. Jeda tersebut memberi cukup waktu bagi perut untuk kembali dalam keadaan kosong, dikutip dari laman Today, Selasa (21/7/2015).

Hal itu tidak berlaku jika Anda makan secara berlebih.

"Jika Anda memakan makanan yang sulit dicerna, makanan tersebut akan bertahan lebih lama di perut," jelas Leslie Bonci, direktur nutrisi olahraga di University of Pittsburgh Medical Center. "Aturan umum bagi para atlet saya adalah menunggu satu jam sebelum berolahraga.Dan sebaiknya asupan makanan yang masuk ke dalam perut hanya sejumlah kepalan tangan, bukan sebesar bola sepak," lanjutnya.

Bonci menyarankan untuk menyesuaikan asupan makanan dengan jenis olahraga yang akan dilakukan. Misalnya, jika Anda akan lari, minum sekitar 20 ons (591 ml) cairan satu jam sebelumnya. Makan makanan berkarbohidrat dalam porsi kecil, seperti pisang, sereal kering, atau granola bar.

Jika Anda akan melakukan yoga dengan suhu panas seperti bikram, sebaiknya menjaga tubuh tetap terhidrasi. "Itu tidak memerlukan energi sebanyak berlari, jadi Anda bisa mengonsumsi 8 ons (237 ml) jus dan 12 ons (355 ml) air," ujarnya.

"Jika Anda akan berlatih kekuatan, dan tidak hanya mengangkat beban, melainkan juga berenang, penting untuk mendapat asupan protein. Saya tidak menyarankan makan satu pon bacon dan belasan telur. Maksimum hanya sekitar 20 gram protein. Itu setara dengan 8 ons (237 ml) yoghurt atau 6 ons (177 ml) youghurt dengan taburan sereal," tandasnya.

sumber - Liputan6.com

Duduk Lebih dari 6 Jam, Wanita Berisiko Kena Kanker

New York - Sebuah studi kembali menunjukkan dampak buruk duduk lama. Ternyata, wanita yang duduk terlalu lama bisa meningkatkan risiko terkena berbagai kanker.

Dalam studi ini, wanita yang duduk lebih dari enam jam per hari berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan kanker ovarium dibandingkan wanita yang duduk kurang dari tiga jam sehari.

Penelitian tersebut menemukan wanita yang duduk selama enam jam atau lebih setiap hari, 37 persen lebih mungkin meninggal selama periode 13 tahun dibandingkan mereka yang duduk selama 3 jam atau kurang setiap hari. Untuk pria, risiko kematian meningkat 17 persen bagi mereka yang duduk setidaknya 6 jam sehari.

Kesimpulan ini didapatkan setelah melakukan analisis terhadap 70.000 pria dan 77.000 wanita dalam American Cancer Society Cancer Prevention Study II Nutrition Survey. Dalam rentang 1992-2009, sekitar 18.000 pria dan 12.000 wanita di diagnosis kanker.

Setelah melakukan analisis mendalam, peneliti tidak menemukan hubungan antara duduk terlalu lama dengan kaum pria. Namun memang pria obesitas yang duduk terlalu lama bisa meningkatkan risiko kena kanker seperti diungkap studi yang dipimpin epidemiolog dari American Cancer Society, Alpa Patel.

"Beberapa faktor dapat menjelaskan hubungan positif antara waktu yang dihabiskan untuk duduk dan tingkat kematian yang lebih tinggi semua penyebab," kata Patel dalam sebuah pernyataan.

Patel menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan hubungan positif antara lama duduk dengan tingkat kematian tinggi.

"Waktu duduk berkepanjangan minim aktivitas fisik telah terbukti memengaruhi metabolisme, dan dapat mempengaruhi hal-hal seperti trigliserida, lipoprotein tinggi, kolesterol, glukosa, obesitas dan kardiovaskular, dan penyakit kronis lainnya," terang Patel dikutip Live Science (Senin, 20/7/2015).

Besarnya bahaya duduk terlalu lama dalam kehidupan sehari-hari Patel menyarankan untuk aktif berdiri dalam berbagai kesempatan.

sumber - Liputan6.com

Minggu, 19 Juli 2015

Lebih dari 68 Menit per Hari Gunakan Ponsel itu Tanda Depresi

London - Durasi dan lokasi penggunaan ponsel pintar alias smartphone setiap harinya bisa mengindikasikan ada tidaknya depresi pada seseorang. Jika Anda menggunakan smartphone lebiih dari 68 menit per hari bisa jadi Anda depresi.

Orang yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan ponsel pintarnya semakin mengindikasikan mereka depresi. Apalagi jika penggunaannya sebagian besar dilakukan di rumah.

Rata-rata orang depresi menggunakan ponsel selama 68 menit, sedangkan orang bahagia hanya sekitar 17 menit. Menurut tim peneliti, akurasi dalam mengidentifikasi gejala depresi dengan ponsel pintar capai 87 persen.

"Data menunjukkan ketika orang depresi cenderung tidak pergi ke banyak tempat. Mereka memilih menarik diri dan tidak memiliki motivasi untuk pergi keluar melakukan berbagai hal," terang peneliti utama dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Professor David Mohr.

Mohr berpendapat orang yang terlalu lama dengan smartphone untuk internetan, bermain game, dan cenderung tidak berbicara dengan teman-temannya.

"Orang-orang seperti ini cendurung asik dengan ponsel mereka untuk menghindari hal-hal yang mengganggu, perasaan menyakitkan," terangnya dikutip Daily Mail (Kamis, (16/7/2015).

Ia berharap dengan temuan ini semoga penggunaan smartphone di masa mendatang dapat digunakan untuk memantau orang berisiko depresi. Sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan bantuan lebih cepat untuk mengatasi masalah kejiwaan ini seperti dikatakan Mohr dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Internet Research.

sumber - Liputan6.com

Meski Cuma Hisap 5 Batang Rokok, Penyakit Jantung Mengintai

London - Banyak sedikitnya rokok yang dihisap dalam sehari tetap berpengaruh dalam meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Meski Anda hanya merokok sesekali ketika berinteraksi sosial saja, risiko terkena penyakit jantung tetap tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan yang tidak merokok.

Biasanya perokok yang menghisap batang rokok dalam jumlah sedikit pada perempuan. Menurut HealthDay, paling tidak ada seperlima wanita yang merokok kurang dari lima batang sehari.

"Tetap saja merokok dalam jumlah sedikit tiga kali lipat berisiko seumur hidup kena penyakti jantung. Upaya penjelasan bahaya ini harus disampaikan kepada kelompok wanita muda yang senang merokok dalam jumlah sedikit," terang spesialis paru Lenox Hill Hospital di New York City, Amerika Serikat, Len Horovitz.

Sayangnya, risiko masalah kesehatan ini sering diabaikan oleh wanita perokok seperti ini karena mereka merasa bukan perokok sesungguhnya. Lalu, perokok ini pun bisa meningkat menjadi perokok berat seperti ditulis dalam Jurnal Preventing Chronic Disease.

Fakta menarik lain dalam penelitian ini, cukup dengan menghisap satu batang rokok setiap hari risiko kanker paru-paru pada wanita meningkat dikutip dari Daily Mail (Minggu, 19/7/2015).

sumber - Liputan6.com

Jumat, 17 Juli 2015

10 Petunjuk Cepat Pulih setelah Operasi

Jakarta - Suatu saat barangkali Anda harus menjalani operasi. Tak perlu khawatir. Seperti dikutip Men's Health, berikut ini nasihat Kenneth A. Goldberg MD, direktur Male Health Institute di Baylor Health Center, Texas, untuk melewatkan masa pemulihan:

1. Patuhi perintah dokter.
2. Makan yang sehat, perbanyak serat.
3. Perbanyak minum hingga dua kali batas minimal harian yang berjumlah enam sampai delapan   gelas.
4. Istirahat.
5. Minum semua obat yang berasal dari resep dokter.
6. Begitu mampu segera bangkit dan berjalan-jalanlah, untuk mencegah pneumonia dan penyumbatan darah di kaki.
7. Gunakan analgesik dan teknik relaksasi untuk mengurangi sakit pegal-pegal.
8. Dengarkan musik yang memberi suasana damai.
9. Hindari stres.
10. Kembangkan sikap percaya diri.

sumber - Liputan6.com | image - dealsnyou.net

Selasa, 14 Juli 2015

Merokok Berhubungan Erat dengan Skizofrenia?

Orang dengan skizofrenia tiga kali lebih mungkin untuk mempunyai kebiasaan merokok dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gangguan kesehatan mental, sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet Psychiatry menyatakan.

Hubungan Merokok Dengan Skizofrenia
Para ahli dari King’s College London mengatakan bahwa meskipun hubungan tersebut telah diketahui sebelumnya, yakni antara penggunaan tembakau dan masalah psikosis, ada sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa kemungkinan merokok dapat menyebabkan skizofrenia.

Penelitian terdahulu telah melihat mengapa orang dengan kondisi psikotif cenderung merokok. Penjelasan tersebut mencakup pembebasan dari kebosanan atau tertekan, dan keinginan untuk mengobati diri.

Meninjau bukti
Untuk menjelajahi subjek lebih lanjut, peneliti mengulasa 61 penelitian atau studi yang melibatkan hampir 15.000 pengguna tembakau dan 273.000 non-pengguna tembakau. Mereka menemukan bahwa 57% orang didiagnosis dengan skizofrenia untuk pertama kalinya adalah perokok.

Selain itu, orang yang didiagnosis skizofrenia untuk pertama kalinya adalah tiga kali lebih mungkin untuk merokok daripada mereka yang tidak memiliki skizofrenia. Sebuah penjelasan yang mungkin adalah bahwa merokok berat meningkatkan kemampuan untuk membuat dopamin kimia di bagian otak. Dopamin diduga memainkan peran penting dalam pengembangan skizofrenia.

Peran Dopamin
“Kelebihan dopamin adalah penjelasan biologis terbaik yang kita miliki untuk penyakit psikotik seperti skizofrenia,” kata Robin Murray, profesor riset psikiatri di King’s College London, dalam sebuah pernyataan. “Ada kemungkinan bahwa paparan nikotin, dengan meningkatkan pelepasan dopamin, menyebabkan psikosis berkembang.”

Para penulis mengatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membuktikan – dari penelitian yang telah dilakukan – jika merokok (tembakau) 100% bisa menyebabkan skizofrenia. Namun sebagai tindakan pencegahan, salah satu penulis penlitian, Sameer Jauhar, mendesak orang-orang yang menangani pasien skizofrenia untuk mencoba mengarahkan pasiennya untuk menjauhi rokok, atau juga bisa melaksanakan program berhenti merokok.

“Terlepas dari temuan ini, ada bukti bahwa penggunaan nikotin melalui merokok tembakau adalah salah satu masalah narkoba paling berbahaya di dunia,” kata Michael Bloomfield, MD, dosen klinis psikiatri di University College London. “Siapa saja yang membutuhkan bantuan untuk berhenti merokok harus berbicara dengan dokter mereka. ”

sumber - WebMD | image - workattheyard.com

5 Alasan Anda Harus Lebih Banyak Jalan Kaki

Jakarta -Salah satu masalah yang menimpa orang modern saat ini adalah kebiasaan duduk terus menerus dan jarang melakukan aktivitas fisik. Gerak badan dengan jalan kaki sebenarnya bermanfaat membuat tubuh tak hanya bugar melainkan tetap sehat sepanjang masa.

Berikut lima alasan kenapa kita harus lebih banyak melakukan jalan kaki seperti dikutip dari Fitness For Weight Loss :

1. Mudah dilakukan
Berjalan kaki hanya selama 30 menit sudah cukup untuk membantu membakar kalori. Untuk lebih mudah lagi, bagi 30 menit menjadi tiga kali sesi dalam satu hari.

2. Biasa dilakukan
Jalan kaki adalah olah raga yang biasa dilakukan oleh perempuan dan laki-laki, segala usia!

3. Nyaman
Anda bisa melakukannya kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.

4. Murah
Anda tidak perlu menjadi anggota sebuah gym. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah sepatu olah raga yang nyaman untuk kaki Anda.

5. Risiko cedera rendah
Berjalan kaki tidak menyebabkan banyak stres untuk sendi. Beda halnya dengan berlari atau latihan high-impact lainnya. Karena itu, jalan kaki memiliki risiko rendah untuk menyebabkan cedera.

Manfaat Jalan Kaki
• Memperbaiki kadar kolesterol
• Menurunkan tekanan darah
• Mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke
• Mencegah atau mengendalikan diabetes

sumber - Liputan6.com

Senin, 13 Juli 2015

3 Jenis Karbohidrat yang Boleh dan Dilarang untuk Dimakan

Jakarta - Jenis dan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi memengaruhi keberhasilan kita dalam menurunkan kadar lemak. Dan kita dianjurkan untuk menghindari konsumsi karbohidrat dengan nilai GI (Glicemic Index) cukup tinggi.

GI adalah metode pengukuran cepat atau lambatnya laju karbohidrat masuk ke dalam darah dalam bentuk gula. Semakin cepat laju karbohidrat masuk ke dalam darah semakin tinggi nilai GI-nya, sehingga semakin manis pula rasa karbohidrat tersebut yang membuat semakin tinggi reaksi pankreas dalam memproduksi insulin yang membuat kita cepat merasa lapar dan keinginan untuk menumpuk lemak.

"Semakin lambat laju karbohidrat tersebut, semakin rendah pula reaksi pankreas dalam memproduksi insulin, yang membuat semaki lama tubuh merasa lapar dan semakin rendah pula keinginan untuk menumpuk lemak," kata Ade Rai dalam buku berjudul Bakar Lemak Tanpa Lapar Tanpa Lemas dikutip Health Liputan6.com pada Minggu (12/7/2015)

Berikut contoh karbohidrat dengan nilai GI tinggi, sedang, dan rendah.

1. GI tinggi: gula pasir, bubuk glukosa, dektrosa, dekstrin, nasi putih, roti putih, mie, bihun, kwetiaw, kentang, tepung terigu, sirop, madu, maizena, jagung, buah pisang, semangka, durian, mangga manis, manggis, dan jeruk manis.

2. GI sedang : apel, beras merah, buah prunes, mangga muda, ubi/singkong, buah pepaya.

3. GI rendah : sayur-sayuran hijau, wortel, yoghurt, susu skim (rendah lemak), bengkoang, brokoli, kembang kol, selada, tomat, agar-agar tanpa gula, kacang panjang, buncis, dan timun.

Mengonsumsi mayoritas karbohidrat dengan nilai GI yang sedang dan rendah dalam pola makan sehari-hari membantu kita menjaga penumpukan lemak lebih lanjut. Sekaligus membantu kita terhindar dari overeating atau makan secara berlebihan.

sumber - Liputan6.com

Manfaat Pakai Kaos Kaki

New Delhi - Saat mengenakan sepatu, rasanya tak lengkap ya jika tidak menggunakan kaos kaki. Penggunaan kaos kaki bisa membuat bagian paling bawah tubuh ini jadi lebih nyaman dan mengurangi lecet yang disebabkan sepatu.

Tapi tak cuma itu saja, ada beberapa keuntungan menggunakan kaos kaki seperti dilansir laman The Times of India, Senin (13/7/2015).

1. Menghindari kulit menghitam atau terbakar karena paparan sinar matahari.
2. Melindungi kaki dari debu dan polusi apalagi di kawasan perkotaan.
3. Penggunaan kaos kaki saat hari panas tetap dibutuhkan untuk mengurangi kelembapan akibat keringat.
4. Mencegah bau kaki. Hal ini terjadi karena kaos kaki menyerap keringat yang ada.
5. Seperti diungkapkan di paragraf awal, penggunaan kaos kaki dapat menghindari lecet sehingga tidak terjadi infeksi pada kaki.

sumber - Liputan6.com

Sabtu, 11 Juli 2015

1123 Akun SSH India Updated 11 Juli 2015

Mungkin ini stok bisa untuk berbulan - bulan, support port 22 (dropbear dan ROSSSH), injek wajib support dengan port 22, kalo gk konek bukan berarti akun mati, mungkin injek yang kalian pakai tidak support dengan port 22, kalau masih gk percaya juga silahkan konekkan akun - akun ini menggunakan kuota internet resmi

Disini ada 1123 akun SSH India, cek ke TKP agan - agan semua nya


Hindari Olahraga di Malam Hari

Selain menerapkan pola makan yang sehat, kita juga dianjurkan untuk berolahraga secara rutin. Olahraga merupakan salah satu kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Kendati demikian, dikarenakan kesibukan, banyak dari kita yang melakukan olahraga di malam hari. Padahal, berolahraga di malam hari sebenarnya tidak terlalu disarankan. Mengapa demikian? Jawaban sederhananya adalah karena dapat memperbesar
risiko cedera.

Hindari Berolahraga di atas Jam 9 Malam

Dokter Sapto Adji Hardjosworo, seorang dokter spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Premier Bintaro, mengatakan bahwa malam hari adalah waktu tubuh untuk beristirahat dan ritme tubuh pun telah dipersiapkan untuk hal tersebut. Olahraga di malam hari memperbesar risiko untuk mengalami cedera. Menurutnya, olahraga sebaiknya tidak dilakukan lebih dari jam 9 malam.

Secara alamiah, manusia mempunyai ritme biologis yang dikenal dengan irama sirkadian. Ritme tersebut dipengaruhi oleh hormon melatonin yang disebut juga dengan hormon tidur. Jika hari telah gelap, maka produksi hormon ini akan meningkat sehingga memberikan rasa kantuk.

Berolahraga di malam hari akan membuat terjadinya pemaksaan tubuh yang sejatinya sudah siap untuk beristirahat atau tidur. Artinya, olahraga dilakukan pada waktu yang tidak semestinya.

Selain risiko cedera yang tinggi, dampak olahraga yang dilakukan di atas jam 9 malam adalah mengganggu kualitas tidur. Hal ini karena denyut jantung terpacu lebih cepat ketika berolahraga, sehingga tubuh memerlukan waktu untuk menurunkannya kembali.

Menurut dokter Sapto, setelah melakukan olahraga di malam hari, biasanya aktivitas tidur akan disertai gelisah, mimpi buruk, tidur namun seperti terjaga, dan bangun tidur merasa tidak segar. Oleh sebab itu, jika hanya sempat melakukannya di malam hari, sebaiknya olahraga dilakukan maksimal dua jam sebelum waktu tidur.

sumber - Kompas Health | image - fitday.com

Kamis, 09 Juli 2015

Rabu, 08 Juli 2015

Kurangi Resiko Penyakit Jantung dengan Berjalan Kaki

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang sering mengancam manusia. Sebenarnya, penyakit jantung dan jenis penyakit kardiovaskular lainnya bisa dicegah dengan cara yang sederhana, yakni dengan rutin jalan kaki. Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan Hippocrates, seorang dokter asal Yunani, “jalan kaki adalah teman terbaik manusia”. Namun demikian, untuk pengaplikasiannya dibutuhkan kesadaran dari setiap individu itu sendiri, dan ini tidak terjadi pada setiap orang.

Jalan Kaki Selama 30 Menit = Latihan Aerobik

Menurut Dr Kathryn Taubert dari World Heart Federation, kesadaran merupakan langkah awal untuk kesehatan jantung. Berjalan kaki adalah hal yang sederhana, sama sederhananya dengan menghitung asupan kalori yang kita makan, dan setiap orang seharusnya bisa melakukannya.

Sebuah survei dilakukan mengenai kebiasaan orang dewasa yang rutin jalan kaki di 6 negara yakni Inggris, Spanyol, India, China, Brasil, dan Amerika Serikat. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa ada 55 persen orang yang melakukan jalan cepat di bawah 30 menit setiap harinya. Padahal, jalan kaki selama 30 menit sama dengan latihan aerobik yang bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit jantung.

Hasil temuan lainnya yang cukup menarik perhatian adalah bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Inggris dan AS diketahui tidak memperhatikan lama waktu berjalan mereka setiap harinya dibandingkan dengan 1 dari 6 orang dewasa di India. Selain itu, orang-orang di Inggris dan AS juga berjalan kaki dengan kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang di negara berkembang.

Beberapa penelitian memang telah membuktikan bahwa jalan kaki dapat meningkatkan kesehatan. Namun, kecepatan ketika berjalan itulah yang menjadi kuncinya. Menurut Cardiovascular Institute, jalan kaki sama seperti latihan aerobik selama 30 menit, dan aktivitas ini merupakan cara paling mudah untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

Berjalan sejauh 4 hingga 6 kilometer beberapa hari dalam seminggu selama 30-60 menit sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya adalah oksigen akan tersuplai lebih banyak ke berbagai organ tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu memperkuat jantung. Selain mengurangi penyakit kardiovaskular, membakar kalori, dan meningkatkan harapan hidup, jalan kaki juga dinilai memberikan manfaat lebih baik bagi jantung dibandingkan dengan bentuk latihan intensif lainnya yang dilakukan sehari-hari. Jalan kaki juga merupakan aktivitas ringan yang minim risiko akan cidera.

Presiden World Heart Federation, Dr Srinath Reddy mengatakan “kakimu dapat membawa jantung jadi lebih sehat”. Maka dari itu, sebelum penyakit kardiovaskular menyerang, rutinlah jalan kaki agar jantung tetap sehat dan kuat. Semoga bermanfaat.

sumber - JPNN | image - artikelkesehatan99.com